Semakin tidak kondusifnya perekonomian global, berakibat munculnya
gelombang PHK massal di berbagai negara. Dari mulai Eropa hingga
sebagian kawasan Asia. Indonesia sendiri tidak lepas dari ancaman
terjadinya PHK massal pasca libur lebaran tahun ini, meskipun baru
perkiraan, namun dikhawatirkan, bengkaknya biaya operasional akibat
kenaikan komponen tarif dasar gas industri dan kemungkinan kenaikan
tarif listrik, serta semakin beratnya biaya operasional dalam hal upah
dan gaji (terutama upaya penghapusan outsource), akan berdampak kepada
pengurangan beban biaya operasional secara besar-besaran demi menjaga
eksistensi perusahaan, jika tidak, maka terpaksa dilakukan penutupan
usaha.
Maka daripada itu, kami cukup khawatir akan terjadinya ledakan
pengangguran dalam jumlah cukup besar, meskipun kemungkinan mereka masih
akan mendapat pesangon maupun persiapan pelatihan dasar untuk bisa
sekedar bertahan hidup. Oleh karena itu kami akan membagikan sedikit
tips awal untuk memulai langkah-langkah berwiraswasta:
Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di dalamnya.
Tidak mudah memang, terutama jika kita sudah lama dan terbiasa berada
dalam zona aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink kita untuk
berkreasi maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan
uang. Jika anda telah menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan
dan perbanyak bacaan serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak
anda tekuni. Kadang-kadang hal-hal yang kita rasakan kuasai, ternyata
setelah berada di lapangan berbeda drastis dengan yang kita pikirkan.
Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
Seringkali tawaran-tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan
bisnis datang dari rekan-rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda
tetap harus hati-hati, karena tidak pernah ada yang namanya makan siang
gratis, siapapun itu, anda harus tetap berhati-hati dan mempersiapkan
akan datangnya hal-hal yang tidak terduga. Karena yang namanya uang
tidak mengenal tuan. Bisa saja hari ini anda adalah big boss, namun esok
lusa anda menjadi pengangguran karena didepak oleh karyawan sendiri
yang bekerja sama dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.
Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda.
Kebanyakan orang tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di
dalam fenomena banting harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan
segalanya. Anda harus bisa mencari celah dan ceruk pasar yang unik. Anda
harus menentukan posisi anda di dalam peta persaingan usaha. Jika anda
menilai terlalu tinggi jasa/produk anda, sementara hal yang anda
tawarkan itu tidak punya keunggulan yang sangat spesifik dan memiliki
nilai tambah, maka orang akan berpaling kepada usaha sejenis dengan
harga dan kualitas yang jauh lebih baik.
Jaga kredibilitas dan brand image.
Seringkali kita ketika memulai berusaha, melupakan faktor nama baik,
kredibilitas dan pandangan orang terhadap produk/jasa kita. Padahal, ini
yang paling penting dalam berbisnis. Mengulur-ulur pembayaran kepada
supplier atau peminjam modal, adalah tindakan yang sangat fatal dan
berakibat kepada munculnya nama anda di dalam daftar hitam jaringan
bisnis usaha yang anda tekuni.
Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan
uang untuk modal kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
Banyak orang yang jika sudah untung besar dan berada di atas,
melupakan faktor persiapan akan hal tak terduga maupun merencanakan
pengembangan usaha. Padahal namanya bisnis adalah sama dengan hidup,
harus selalu bertahan dan berjuang. Banyak pengusaha dan pengrajin kita,
ketika sudah kebanjiran order dan menerima banyak uang, malah
mendahulukan membeli mobil mewah ataupun mobil sport. Hal ini tidak
salah, namun akan lebih baik jika keuntungan itu disisihkan untuk laba
ditahan dan penambahan modal kerja. Dengan demikian usaha bisa lebih
berkembang, dan mendapatkan kepercayaan dan pinjaman modal dari bank
menjadi lebih mudah. Karena anda dipercaya oleh pihak bank mampu
mengelola perusahaan secara profesional. Sebaiknya untuk keperluan
sehari-hari, pemilik perusahaan mencadangkan alokasi dana secukupnya
saja untuk biaya hidup dan keperluan pribadi dalam bentuk gaji tetap
komisaris/pemilik.
sumber :
(http://managecon.blogspot.com/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar