Powered By Blogger

Rabu, 29 April 2015

Perjalanan di pulau Dewata



Perjalanan Ke Pulau Dewata
            Liburan ini bermula ketika kakak perempuanku sudah mulai penat dengan pekerjaan di kantornya. Ia membuat  keputusan dengan mengambil cuti kantor selama 3 hari, kemudian mengajak aku dan kakak laki-laki ku untuk pergi liburan. Tentu saja tawaran menarik ini  tidak mungkin aku tolak walaupun harus mengorbankan waktu kuliah . Perbekalan selama perjalanan disana pun kami persiapkan secara rinci, agar tidak menganggu aktivitas selama disana.
            Hari keberangkatan tiba, terlihat Bandar Udara Soekarno-Hatta terlihat ramai dan kami pun berpamitan kepada orang tua kami agar diberi keselamatan selama perjalanan berlangsung. Setelah pesawat kami melakukan take off , aku   langsung mendengarkan musik dan tertidur pulas. Membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.



            Sesampainya di Bali pada pukul 06.00 WITA , kami langsung memesan taxi untuk membawa kami kepada penginapan yang berlokasi dekat dengan pantai Kuta. Malam itu kami hanya istirahat dan mengeluarkan isi barang bawaan kami, karena keesokan harinya kami akan melakukan perjalanan  untuk menikmati keindahan-keindahan di pulau Bali ini. Keesokan harinya setelah makan pagi dan menyewa 2 buah motor yang akan di gunakan selama 3 hari di Bali, kami pun berangkat ke tempat pertama kami yaitu Pura Uluwatu.
            Pura Uluwatu menyakin hamparan pura – pura dan keindahan adat istiadat yang ada di Bali. Jika anda ingin ke tempat ini, sempatkan diri anda untuk menonton Tari Kecak pada waktu sore hari dengan tiket masuk sebesar Rp 200.000 untuk pertunjukan selama 2 jam. Konon tari kecak disini menggunakan ilmu magis. Disini anda juga harus berhati-hati pada barang bawaan anda karena banyak monyet-monyet liar yang suka mengambil barang pengunjung disini.                               ng aku tidak bisa mendapatkan foto monyet-monyet tersebut.

Text Box: Perjalanan ke Pura UluwatuSetelah puas dengan Pura Uluwatu kami melanjutkan perjalanan ke Padang-padang Beach , dibawah teriknya sinar Matahari saat itu. 2 jam kemudian kami pun sampai ke tempat tersebut dan melihat begitu banyaknya turis asing yang sedang berjemur menikmati sinar matahari. Aku dan kakak-kakak ku lupa membawa baju ganti dan akhirnya kami tidak jadi berenang di pantai ini. Kami hanya bermain air dan berfoto ria disana.


            Destinasi selanjutnya adalah Dream Land Beach, di pantai ini tidak terlalu ramai seperti di Padang-padang Beach disini kami hanya mengambil beberapa momen foto, dan menikmati hembusan angin. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 03.00 WITA , kami pun mencari tempat untuk mendiamkan cacing-cacing di perut kami yang sudah berisik dari tadi. setelah selesai makan dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Garuda Wisnu Kencana yang terkenal akan patungnya.
                        
     Wisatawan Lokal Menikmati Dream Land                   Patung Garuda yang belum selesai dibangun

            Pukul 05.00 WITA kami memasuki gedung pertunjukan tari kecak dan pertunjukan tentang hanoman , pertunjukan sangat seru dan menarik karena disini saya bisa melihat kekentalan adat istiadat orang bali. setelah pertunjukan selesai aku sedikit mewawancarai penari – penari wanita dan mengambil foto bersamanya.
“ Maaf kalo boleh aku tahu nama kalian siapa ya? Perkenalkan namaku dika” Tanyaku kepada penari-penari tersebut.
“Saya sendiri Made Nierma, Putu Ayu Riski, dan Nyoman Safira” tutur mereka.
“Penampilan kalian tadi sungguh luwes dan menakjubkan. Mataku sampai tidak bisa berpaling melihat tarian kalian, dan kalian juga sangat cantik.” Kataku.
            Mendengar pernyataanku mereka bertiga langsung tersipu malu dan tersenyum kecil kepadaku.
“Bolehkah aku tahu berapa lama kalian belajar menari?” tanyaku.
“Sewaktu kita masih kecil, kita sudah diajarkan menari.” Jawab Nyoman dengan logat Bali nya.
“Wah, hebat sekali kalian. Pantas gerakan kalian mahir seperti itu.” Kataku.
“Dika datang dari daerah mana?” tanya Putu.
“Kalau aku sih dari Jakarta, maaf apakah rumah kakak sekalian berada di dekat sini?” tanyaku.
“Tidak rumah kami lumayan jauh dari GWK ini, kami kesini ramai-ramai beserta penari-penari yang lainnya.” Kata Nyoman.
“Ohh begitu ya….”
            Belum sempat  melanjutkan pertanyaan lain, turis asing memotong pembicaraan ku dan dia berfoto bersama penari tersebut. Karena banyaknya wisawatan lain yang ingin berfoto bersama pemain-pemain pertunjukkan itu, aku mundur dari keramaian dan berterima kasih kepada mereka karena telah berkenalan denganku.

                                            Foto bersama para penari di GWK

            Setelah selesai dari GWK kami pun membeli oleh-oleh untuk di bawa pulang dan kembali ke penginapan. Tidak lupa kami berenang di pantai Kuta dan menikmati sunset di pantai tersebut. Ke esokan harinya kami pun siap untuk pulang ke Jakarta.
Sunset di Pantai Kuta
     
Pertunjukan di GWK
Salah satu tempat di Nusa Dua, Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar