Perjalanan
Ke Pulau Dewata
Liburan ini bermula ketika kakak perempuanku sudah mulai
penat dengan pekerjaan di kantornya. Ia membuat
keputusan dengan mengambil cuti kantor selama 3 hari, kemudian mengajak
aku dan kakak laki-laki ku untuk pergi liburan. Tentu saja tawaran menarik
ini tidak mungkin aku tolak walaupun
harus mengorbankan waktu kuliah . Perbekalan selama perjalanan disana pun kami
persiapkan secara rinci, agar tidak menganggu aktivitas selama disana.
Hari keberangkatan tiba, terlihat Bandar Udara
Soekarno-Hatta terlihat ramai dan kami pun berpamitan kepada orang tua kami
agar diberi keselamatan selama perjalanan berlangsung. Setelah pesawat kami
melakukan take off , aku langsung
mendengarkan musik dan tertidur pulas. Membutuhkan waktu 2 jam untuk sampai ke
Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
![]() |
Sesampainya di Bali pada pukul 06.00 WITA , kami langsung memesan taxi untuk membawa kami kepada penginapan yang berlokasi dekat dengan pantai Kuta. Malam itu kami hanya istirahat dan mengeluarkan isi barang bawaan kami, karena keesokan harinya kami akan melakukan perjalanan untuk menikmati keindahan-keindahan di pulau Bali ini. Keesokan harinya setelah makan pagi dan menyewa 2 buah motor yang akan di gunakan selama 3 hari di Bali, kami pun berangkat ke tempat pertama kami yaitu Pura Uluwatu.



Destinasi selanjutnya adalah Dream
Land Beach, di pantai ini tidak terlalu ramai seperti di Padang-padang Beach
disini kami hanya mengambil beberapa momen foto, dan menikmati hembusan angin.
Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 03.00 WITA , kami pun mencari tempat untuk
mendiamkan cacing-cacing di perut kami yang sudah berisik dari tadi. setelah selesai
makan dan beristirahat kami melanjutkan perjalanan ke Garuda Wisnu Kencana yang
terkenal akan patungnya.


Wisatawan
Lokal Menikmati Dream Land Patung Garuda yang belum selesai dibangun
Pukul 05.00 WITA kami memasuki gedung pertunjukan tari
kecak dan pertunjukan tentang hanoman , pertunjukan sangat seru dan menarik
karena disini saya bisa melihat kekentalan adat istiadat orang bali. setelah
pertunjukan selesai aku sedikit mewawancarai penari – penari wanita dan
mengambil foto bersamanya.
“ Maaf kalo boleh aku
tahu nama kalian siapa ya? Perkenalkan namaku dika” Tanyaku kepada
penari-penari tersebut.
“Saya sendiri Made
Nierma, Putu Ayu Riski, dan Nyoman Safira” tutur mereka.
“Penampilan kalian tadi
sungguh luwes dan menakjubkan. Mataku sampai tidak bisa berpaling melihat
tarian kalian, dan kalian juga sangat cantik.” Kataku.
Mendengar pernyataanku mereka bertiga langsung tersipu
malu dan tersenyum kecil kepadaku.
“Bolehkah aku tahu
berapa lama kalian belajar menari?” tanyaku.
“Sewaktu kita masih
kecil, kita sudah diajarkan menari.” Jawab Nyoman dengan logat Bali nya.
“Wah, hebat sekali
kalian. Pantas gerakan kalian mahir seperti itu.” Kataku.
“Dika datang dari
daerah mana?” tanya Putu.
“Kalau aku sih dari
Jakarta, maaf apakah rumah kakak sekalian berada di dekat sini?” tanyaku.
“Tidak rumah kami
lumayan jauh dari GWK ini, kami kesini ramai-ramai beserta penari-penari yang
lainnya.” Kata Nyoman.
“Ohh begitu ya….”
Belum sempat melanjutkan pertanyaan lain, turis asing
memotong pembicaraan ku dan dia berfoto bersama penari tersebut. Karena banyaknya
wisawatan lain yang ingin berfoto bersama pemain-pemain pertunjukkan itu, aku
mundur dari keramaian dan berterima kasih kepada mereka karena telah berkenalan
denganku.

Foto
bersama para penari di GWK
Setelah selesai dari GWK kami pun membeli oleh-oleh untuk
di bawa pulang dan kembali ke penginapan. Tidak lupa kami berenang di pantai
Kuta dan menikmati sunset di pantai tersebut. Ke esokan harinya kami pun siap
untuk pulang ke Jakarta.

Sunset di Pantai
Kuta

Pertunjukan di GWK

Salah satu tempat di
Nusa Dua, Bali.