“Aku ingin pergerakan dinamis, bukan kehidupan yang tenang. Aku mendambakan kegairahan, bahaya, dan kesempatan untuk mengorbankan diri bagi orang yang kucintai. Aku merasakan di dalam diriku, tumpukan energi sangat besar yang tidak menemukan penyaluran di dalam kehidupan kita yang tenang.”
– Leo Tolstoy (“Family Happines”)
Tokoh utama dalam filmi ini adalah Christopher
Johnson McCandless, seorang pemuda berusia 24 tahun yang telah merampungkan
studinya di Universitas Emory pada tahun 1990. Ia adalah seorang anak dari
keluarga kaya di Kota Washington, D.C. Ayahnya, Walt McCandless adalah seorang insinyur
angkasa luar yang bekerja untuk perusahaan konsultan miliknya sendiri bernama
User System, Inc. Mitra kerjanya adalah ibu Chris, Billie.
Chris McCandless pemuda pandai. Ia lulus dengan
indeks prestasi kumulatif 3,72 dari jurusan Sejarah dan Antropologi. Kemudian
ia ditawari untuk menjadi anggota Phi Beta Kappa,
tetapi ia menolak, bersikeras bahwa gelar dan kehormatan sama sekali tidak
relevan. Keyakinannya ini dipengaruhi oleh pemikiran Leo Tolstoy, penulis
favoritnya. McCandless menjadi pemuda yang idealis dan cenderung menjauhkan
diri dari kehidupan modern.
Akhir Juni 1990, McCandless memasukkan semua
harta miliknya ke dalam mobil Datsun B210 miliknya lalu melakukan perjalanan ke
arah barat Atlanta. Tidak ada yang tahu rencana kepergiannya ke alam liar.
McCandless benar-benar ingin memisahkan diri dari kehidupannya dan orang-orang
terdekatnya.
Dalam perjalannya menuju alam liar Alaska,
McCandless berangsur-angsur mengubah pola hidupnya. Awalnya, ia mengganti nama
pemberian orang tuanya tersebut dengan Alexander Si Petualang Super. Ia bermaksud
menghilangkan jejak dari kedua orang tuanya. Alhasil, Walt dan Billie memang
tidak bisa menemukan putra kesayangan mereka itu. McCandless sebenarnya
memiliki permasalahan dengan orang tuanya. Sehingga membuatnya makin yakin
untuk menjauhi keluarga yang sangat menyayanginya itu.
Jon Krakauer menuliskan bahwa Chris McCandless menyumbangkan seluruh tabungannya sebesar 24 dolar untuk amal, meninggalkan mobil Datsunnya, dan hampir seluruh kekayaannya, serta membakar uang tunai yang ada di dalam dompetnya. Kemudian dia menciptakan model kehidupan baru untuk dirinya sendiri, menetap di tengah alam liar di luar lingkungan masyarakat, mencari pengalaman yang murni dan transedental.
Jon Krakauer menuliskan bahwa Chris McCandless menyumbangkan seluruh tabungannya sebesar 24 dolar untuk amal, meninggalkan mobil Datsunnya, dan hampir seluruh kekayaannya, serta membakar uang tunai yang ada di dalam dompetnya. Kemudian dia menciptakan model kehidupan baru untuk dirinya sendiri, menetap di tengah alam liar di luar lingkungan masyarakat, mencari pengalaman yang murni dan transedental.
![]() |
Salah satu Quotes dari Into The Wild |
Banyak sekali orang-orang yang berpengaruh bagi
kehidupan McCandless selama perjalanannya ke Alaska. Orang-orang ini berjasa
baginya karena memberi tumpangan ketika McCandless berjalan di tengah jalan,
memberi pekerjaan bagi McCandless untuk melanjutkan hidup, atau sekedar memberi
inapan satu dua malam. Orang-orang ini tidak pernah dilupakan oleh McCandless
karena ia selalu berjanji pada mereka untuk mengirim kartu pos ketika ia berpisah
untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Alaska yang memakan waktu selama dua
tahun ini.
Pada April 1992 McCandless tiba di Fairbanks. 1
Mei 1992 ia menemukan bus nomor 142 terdampar di sebelah barat Healy. Bus yang
hanya tinggal kerangka saja itu adalah buatan International Harvester yang
merupakan bagian dari Sistem Transit Antarkota Fairbanks. Bus itu sengaja
ditinggalkan ketika cairan salju dan banjir musiman memotong rute sebuah proyek
pertambangan bijih besi.
McCandless menikmati bus itu sebagai rumah
barunya di alam liar. Ia hidup dengan berburu landak, rusa, bebek dan memakan umbi-umbian
dan buah raspberry. Kehidupan alam liar itu membuat obsesinya untuk menjauhkan
diri dari kehidupan modern tercapai. Namun, kebahagiaan ini hanya berlangsung
singkat. Empat bulan kemudian, Chris McCandless ditemukan oleh para pemburu
rusa sudah tewas. Jenazahnya sudah busuk, diperkirakan ia telah meninggal dua
minggu sebelum penemuan itu.
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar